Refleksi
hari guru nasional, jember, 25 Nopember 2016
Masih
ingat isi syair lagu berikut
“Jasamu Guru”
Kita jadi bisa menulis dan
membaca karena siapa
Kita jadi tau beraneka bidang
ilmu karena siapa
Kita jadi pintar dibimbing pak
guru
Kita bisa pandai dibimbing bu
guru
Guru bak pelita penerang dalam
gulita
Jasamu tiada tara
Lagu
ini cukup sederhana namun syarat mengandung makna
Lagu
ini cukup popular pada jamannya namun sampai saat ini masih sering kita dengar
Dalam
istilah jawa guru diartikan orang yang bisa di gugu dan ditiru
Dulu
ketika aku masih anak anak banyak pengalaman yang menarik kenangan bersama guru
Aku
tinggal didesa daerah terpencil ya bisa dikatakan sebagai daerah pedalaman
Sekolah
kami merupakan sekolah satu-satunya yang ada didusun kami itupun dengan kondisi
seadanya
Tetapi
semua itu tak menjadikan kami patah semangat kegembiraan saat pergi atau pulang
sekolah membuat kami selalu ingin pergi kesekolah
Guru-guru
kami yang sabar dan menyenangkan sehingga kami betah bermain bersama mereka
Sebagian
dari guru kami berasal dari kota dan merupakan tenaga-tenaga pengajar yang
sukarela ya kalau dijaman sekarang isltilahnya sukarelawan
Suatu
saat kami diajak berkunjung dan menginap di rumah salah satu guru kami
Dengan
penuh semangat kami berangkat dengan membawa oleh oleh hasil panen orang tua
kami
Orang
tua kami yang sebagian besar adalah
buruh tani membawakannya pisang singkong dan hasil kebun lainnya
Walau
Cuma dua hari menginap dikota tempat tinggal ibu guru kami sangat senang dan
sangat menikmati ya maklum orang dusun tiba-tiba melihat gemerlap terang lampu
kota yang menakjubkan
Mungkin
pengalaman seperti ini juga pernah dialami oleh teman-teman yang tinggal
didaerah pinggiran atau mungkin pedalaman
Indonesia
ini Negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan ragam budaya
Banyak
daerah yang terkadang lewat dari perhatian kita
Mungkin
saja didaerah pedalaman sana banyak anak-anak yang masih dalam masa pendidikan
namun mereka tidak dapat menikmatinya karena belum adanya kesadaran baik pada
mereka sendiri ataupun orang-orang yang mengaku dirinya peduli pendidikan untuk
menjangkau mereka
Namun
tidak sedikit pula para guru yang rela mengabdikan hidupnya demi generasi
bangsa ini yang masih jauh tertinggal yaitu mereka yang ada di daerah pelosok
atau perbatasan walau pun mungkin mereka hanya dibayar dengan satu tandan
pisang atau sat kantong ketela pohon tapi mereka ikhlas menjalani itu semua
karena panggilan hati nurani untuk mencerdaskan bangsa
Belakangan
ini memang ada kejadian-kejadian yang mungkin mendiskiminasikan guru misal
berita tentang seorang guru yang dilaporkan ke polisi karena telah mncubit anak
didiknya atau berita tentang seorang guru yang tega mencabuli anak didiknya dan
masih banyak lagi berita miring tentang sosok seorang guru
Namun
tidak sedikit pula berita tentang guru kita yang berhasil menciptakan inovasi
pembelajaran yang bahkan sampai mengikuti kompetisi internasional
Atau
guru teladan yang mampu menjadi motivator untuk guru-guru lain agar dapat terus
menyebarkan kebaikan
Apapun
itu mau buruk ataupun baik sosok guru tetaplah guru dari mereka kita belajar
banyak hal tentang kehidupan ini dan pada saatnya nanti baru kita menyadari
mana yang baik dan mana yang buruk
Terkadang
sisi-sisi pribadi guru sebagai makhluk yang dilengkapi nafsu dan pikiran muncul
tanpa keseimbangan oleh karenanya berbagai upaya untuk memperbaiki kwalitas
guru mungkin sudah dilakukan sehingga harapannya dimasa mendatang anak-anak
bangsa ini tetap punya cerita bahwa “aku
bangga menjadi muridmu”
Suatu
ketika aku pernah ditanya seseorang apa bedanya guru dengan seorang kyai
Aku
hanya berfikir kalau guru adalah mereka yang mengabdikan hidupnya untuk
menyampaikan ilmu kepada murid-muridnya kalau kyai kan seseorang yang memimpin
sebuah pesantren
Tapi
ternyata bukan itu maksudnya
Dia
menjawab dengan sederhana kalau guru hanya mengajar anak didik disekolah ketika
tengah malam bangun dia hanya berfikir besok aku akan belajar apa ya dengan
anak-anak
sedangkan
kalau kyai mereka mengajarkan ilmu di pesantren dan saat bangun tengah malam dia
akan berdoa semoga anak didikku kelak saat keluar dari pesantren ini menjadi
orang yang berguna bagi masyarakat
cukup
mengena untuk di jadikan renungan karena terkadang sikap itulah yang dilupakan
oleh kita sebagai seorang guru
peringatan
hari guru nasional merupakan peringatan bagi para guru untuk terus memperbaiki
diri, terus belajar untuk menjadikan generasi bangsa ini lebih baik
ayo
teman-teman guru “fastabiqul khoirot”yakinlah sekecil apapun perbuatan baik
kita untuk bangsa ini Allah akan memberikan balasannya
dipundakmu
kutitipkan generasi bangsa ini kedepan apapun yang kita lakukan hari ini
lihatlah 10 atau mungkin 20 tahun mendatang
atau
mungkin hasil kerjamu hari ini belum bisa kau nikmati engkau sudah menghadap
kepadaNYA
semoga
setiap yang engkau lakukan menjadi ladang jariahmu untuk menghatarkan engkau ke
syurga Allah yang maha agung
terimakasih
bapak ibu guru jasamu tiada tara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar