sentra

Sabtu, 14 Maret 2020

Bahagia


Tuntas Motorik

Pada dasarnya motorik itu terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus.

Motorik kasar adalah berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar dalam kelenturan, kekuatan, kestabilan, keseimbangan, kelincahan, dan koordinasi tubuh misalnya gerakan motorik kasar dan gerakan teratur. Kegiatan untuk latihan motorik kasar antara lain merangkak, berjalan, berlari, merayap, berjinjit, melompat, meloncat, memanjat, bergelantungan, menendang, berguling. Menirukan berbagai gerakan yang teratur misalnya: menirukan gerakan benda, senam, tarian, permainan tradisional, dll

Motorik halus adalah keterampilan motorik halus untuk melatih koordinasi mata dan tangan, kelenturan pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan jari-jari tangan, melalui kegiatan antara lain; meremas, menjumput, meronce, menggunting, menjahit, mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar, menempel, makan, dll.

Kegiatan motorik lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah oral motor atau motorik mulut. Motorik mulut ini yang akan membantu anak bisa membaca. Selain motorik mulut kemampuan anak dalam membaca didukung oleh kesiapan beberapa organ bicara yang meliputi organ pernafasan, organ fonasi pita suara dan organ artikulasi. Organ artikulasi meliputi bibir, lidah, gigi, rahang, langit-langit dan tenggorokan. Kemampuan anak membaca didukung pula oleh persiapan bicara yang tuntas. Proses persiapan bicara  misalnya mengunyah, menelan, atau menghisap. Proses persiapan bicara terjadi pada awal-awal usia bayi yaitu ketika anak sudah belajar makan atau MPASI.

Berbagai aktifitas motorik merupakan media untuk mematangkan persepsi visual anak, khususnya persepsi arah dan letak, contohnya kanan-kiri, atas-bawah. Kegiatan motorik yang dapat membantu anak mematangkan persepsi visualnya antara lain, bergerak maju-mundur, bergerak ke kanan atau ke kiri, mengangkat tangan ke atas, menurunkan tangan ke bawah dan sebagainya.

Hambatan yang terjadi ketika anak tidak tuntas motorik adalah
Anak yang mengalami hambatan motorok seringkali kesulitan untuk konsentrasi
Anak yang mengalami hambatan motorik akan kesulitan membaca.
Anak akan mengalami masalah persepsi tentang arah dan letak
Anak akan mengalami masalah kesulitan dalam mengenal huruf
Anak mengalami kesulitan dalam proses menulis

Upaya yang dilakukan guru
Memberikan kesempatan untuk latihan motorik kasar untuk dijadikan mediasi kestabilan organ bahu dan siku
Menyetabilkan bahu dan siku mendorong kemudahan dalam bergerak menulis.
Sering berlatih motorik halus untuk mediasi lenturnya keterampilan jari dalam bergerak
Kelenturan jari dalam bergerak membat kualitas tulisuntuk an semakin baik
Memberikan kesempatan untuk sering berlatih motorik dapat membantu anak dalam melatih dirinya dalam mengendalikan diri dan keinginan, mengatasi jenuh dan stress, menyesuaikan diri dengan aturan, serta melatih kemampuan adaptasi sosial.

Latihan motorik
Beberapa gerakan atau kegiatan motorik yang dapat dilatihkan guru pada anak adalah merangkak, bersepeda, makan, memakai baju dan membawa tas .

Bersambung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar