Tuntas Motorik
Pada dasarnya
motorik itu terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar
adalah berbagai
gerakan untuk melatih motorik kasar dalam kelenturan, kekuatan, kestabilan, keseimbangan, kelincahan,
dan koordinasi
tubuh misalnya gerakan
motorik kasar dan gerakan teratur. Kegiatan
untuk latihan motorik kasar antara lain merangkak, berjalan, berlari, merayap, berjinjit, melompat,
meloncat, memanjat, bergelantungan, menendang, berguling. Menirukan berbagai gerakan yang teratur misalnya:
menirukan gerakan benda, senam, tarian, permainan tradisional, dll
Motorik halus
adalah keterampilan
motorik halus untuk melatih koordinasi mata dan tangan, kelenturan pergelangan
tangan, kekuatan dan kelenturan jari-jari tangan, melalui kegiatan antara lain; meremas, menjumput, meronce, menggunting, menjahit, mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar,
menempel, makan, dll.
Kegiatan motorik
lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah oral motor atau motorik mulut. Motorik
mulut ini yang akan membantu anak bisa membaca. Selain motorik mulut kemampuan
anak dalam membaca didukung oleh kesiapan beberapa organ bicara yang meliputi
organ pernafasan, organ fonasi pita suara dan organ artikulasi. Organ artikulasi
meliputi bibir, lidah, gigi, rahang, langit-langit dan tenggorokan. Kemampuan anak
membaca didukung pula oleh persiapan bicara yang tuntas. Proses persiapan
bicara misalnya mengunyah, menelan, atau
menghisap. Proses persiapan bicara terjadi pada awal-awal usia bayi yaitu
ketika anak sudah belajar makan atau MPASI.
Berbagai aktifitas
motorik merupakan media untuk mematangkan persepsi visual anak, khususnya persepsi
arah dan letak, contohnya kanan-kiri, atas-bawah. Kegiatan motorik yang dapat
membantu anak mematangkan persepsi visualnya antara lain, bergerak maju-mundur,
bergerak ke kanan atau ke kiri, mengangkat tangan ke atas, menurunkan tangan ke
bawah dan sebagainya.
Hambatan yang
terjadi ketika anak tidak tuntas motorik adalah
Anak yang
mengalami hambatan motorok seringkali kesulitan untuk konsentrasi
Anak yang
mengalami hambatan motorik akan kesulitan membaca.
Anak akan
mengalami masalah persepsi tentang arah dan letak
Anak akan
mengalami masalah kesulitan dalam mengenal huruf
Anak mengalami
kesulitan dalam proses menulis
Upaya yang
dilakukan guru
Memberikan kesempatan
untuk latihan motorik kasar untuk dijadikan mediasi kestabilan organ bahu dan
siku
Menyetabilkan bahu
dan siku mendorong kemudahan dalam bergerak menulis.
Sering berlatih
motorik halus untuk mediasi lenturnya keterampilan jari dalam bergerak
Kelenturan jari
dalam bergerak membat kualitas tulisuntuk an semakin baik
Memberikan kesempatan
untuk sering berlatih motorik dapat membantu anak dalam melatih dirinya dalam
mengendalikan diri dan keinginan, mengatasi jenuh dan stress, menyesuaikan diri
dengan aturan, serta melatih kemampuan adaptasi sosial.
Latihan motorik
Beberapa gerakan
atau kegiatan motorik yang dapat dilatihkan guru pada anak adalah merangkak, bersepeda,
makan, memakai baju dan membawa tas .
Bersambung
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar