Pengantar
Pada dasarnya setiap individu memiliki potensi untuk bersikap mandiri. Namun
terkadang sikap kemandirian tersebut tenggelam oleh sikap dan perlakuan orang
dewasa yang ada di sekitar anak. Pentingnya setiap orang dewasa terutama
pengasuh anak baik guru maupun orang tua untuk memahami apa dan bagaimana sikap
mandiri itu tumbuh dan berkembang dalam diri anak.
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, mandiri adalah dapat
berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian adalah sikap dan
perilaku seseorang yang mencerminkan perbuatan yang cenderung individual
(mandiri), tanpa bantuan dan pertolongan dari orang lain. Kemandirian sangat diperlukan sebagai bekal bagi setiap anak dalam
menjalankan tugas perkembangannya sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Kemandirian
juga diperlukan oleh anak agar mereka mampu untuk menentukan pilihan dalam
setiap keputusannya. Memahami sebuah konsekuensi atau resiko dalam setiap
keputusan yang sudah dipilih.
Menurut beberapa
ahli pengertian mandiri adalah :
1.
Menurut Masrun
(1986: 8)
Kemandirian
adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan
sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebututuhannya sendiri tanpa bantuan
orang lain. Dalam berpikirdan bertindak sangat kreatif dan penuh inisiatif. Mampu
mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan
dari usahanya.
Anak
yang mandiri secara psikologis adalah mampu memutuskan dan mengerjakan sesuatu
tanpa bantuan orang lain. Kemandirian seseorang sangat menentukan bagaimana
keberhasilannya di masa yang akan
datang.
2.
Menurut Brawer
dalam Chabib Toha (1993:121)
Perilaku
mandiri adalah suatu kepercayaan diri sendiri, sedangkan perasaan otonomi
adalah perilaku yang terdapat dalam diri seseorang, timbul karena kekuatan dan
dorongan dari dalam tanpa ada pengaruh dari orang lain.
3.
Menurut
kartini kartono (1985:21)
Kemandirian
adalah ketika anak mampu mengatasi masalah tanpa bantuan orang lain. Anak mampu
mengambil keputusan dengan segala pertimbangannya dan bertanggungjawab terhadap
semua keputusan yang sudah di pilih.
4.
Menurut
Bacharuddin
(2008: 75)
Kemandirian
adalah sebuah sikap yang terbentuk dari keadaan dimana anak mampu mengatasi
rasa takut. Anak memahami kebutuhan dirinya misal kapan harus minta tolong dan
kapan dia melakukan sendiri.
5.
Menurut Syamsu
Yusuf (2008: 130)
kemandirian
merupakan karakteristik dari kepribadian yang sehat (healthy personality).
Kemandirian individu tercermin dalam cara berpikir dan bertindak, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri, serta menyesuaikan
diri secara konstruktif dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
Jadi kesimpulannya, kemandirian adalah sikap atau perilaku yang
memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, benar dan bermanfaat. Anak berusaha
melakukan segala sesuatu dengan jujur dan benar atas dorongan dirinya sendiri,
mampu mengatur dirinya sesuai hak dan kewajibannya. Dapat meyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi dan bertanggungjawab terhadap semua keputusan
yang dipilih.
Ciri-ciri anak mandiri
Secara umum kemandiri bisa diukur dan
dilihat dari tampilan anak dalam bertingkah laku secara fisik, emosional maupun
sosial.
Beriku beberapa tampilan atau
ciri-ciri anak yang sudah mandiri :
1.
Memiliki
kemampuan untuk selalu berusaha berinisiatif dalam segala hal.
2.
Memiliki
kemampuan untuk mengerjakan tugas yang diberikan kepadanya.
3.
Memperoleh
kepuasan dari kegiatan yang dikerjakan.
4.
Memiliki
kemampuan untuk mengatasi rintangan yang dihadapi untuk mencapai sebuah kesksesan.
5.
Memiliki
kemampuan untuk selalu bertindak jujur dan benar sesuai hak dan kewajibannya.
6.
Memiliki
keinginan untuk membantu orang lain atau melakukan tindakan yang bermanfaat
bagi orang lain dan lingkungannya.
7.
Memiliki
kemampuan berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif terhadap sesuatu yang
dikerjakan atau diputuskannya.
8.
Tidak
merasa rendah diri jika harus berbeda pendapat dengan orang lain, berani
mengungkapkan pendapatnya, serta mampu menerima pendapat orang lain yang lebih
benar.
Anak yang sudah memiliki sikap mandiri akan sangat menguntungkan bagi
dirinya dan juga orang lain.
Ada beberapa manfaat sikap mandiri dalam kehidupan anak
antara lain:
1.
Mudah
dalam mengatur hidup yang sesuai keinginan dan tidak menyalahi aturan.
2.
Menumbuhkan
sfat percaya diri dalam mengerjakan sesuatu.
3.
Tidak
memberatkan atau menyusahkan orang lain.
4.
Menjadi
pribadi yang bertanggungjawab.
5.
Mampu
mencari solusi apabila menghadapi masalah.
6.
Memiliki
pemikiran yang kritis.
7.
Memiliki
jiwa yang inovatif.
Mandiri sejak dini
Sejak kapan kemandirian itu mulai
diterapkan? Sejak dini, itulah jawaban yang paling tepat. Sebuah pembiasaan
tidak bisa terjadi tiba-tiba. Ada sebuah proses panjang dan terus menerus agar
perilaku yang kita bangun terhadap anak akan menjadi sebuah budaya. Apabila sebuah
pembiasaan sudah menjadi budaya maka tidak ada lagi rasa terbebani oleh sebuah
tuntutan budaya setempat.
Semakin dini pembiasaan sikap
mandiri di ajarkan kepada anak, maka semakin besar kemungkinan untuk keberhasilan
anak dalam tugas perkembangannya berupa tuntas kemandirian. Sejak usia dini
naluri setiap anak sudah menunjukkan perilaku dasar mandiri. Misalnya,
pada saat masih bayi, mereka belajar untuk tengkurap, merangkak, berdiri, dan
berjalan sendiri. Dalam masa itu mereka berusaha sekuat tenaga untuk bisa
walaupun sering gagal dan menangis. Hal itu
merupakan perilaku adaptif sesuai dengan usia anak untuk menjadi manusia yang
mandiri. Hanya saja, sering kali lingkungan kurang tanggap dan kondusif
terhadap proses menuju kemandirian ini sehingga anak mendapat perlakuan yang
salah.
Acap kali
orang tua merasa tidak tega atau kurang sabar melihat si kecil yang berusaha
menautkan tali sepatunya selama beberapa saat, namun belum juga berhasil, lalu
segera membantu menyelesaikan masalah tersebut. Tanpa disadari bahwa sikap
semacam ini menghentikan proses menuju kemandirian yang sedang diperjuangkan
sang anak. Akibatnya, anak akan terbiasa mencari orang tuanya apabila
menghadapi persoalan, dan mulai tergantung pada orang lain, untuk hal-hal yang
kecil sekalipun.
Anak-anak yang tidak mandiri akan
memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan kepribadiannya sendiri. Apabila
hal ini tidak segera diatasi, anak akan mengalami kesulitan pada perkembangan
selanjutnya. Anak akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Terlebih, anak yang tidak mandiri juga akan menyusahkan orang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar