sentra

Jumat, 20 Maret 2020

Perkembangan Kemandirian Anak Usia 2-3 Tahun




Aktifitas kemandirian awal adalah kemandirian fisik. Kemandirian fisik akan menentukan perkembangan anak berikutnya. Tumbuhnya kemandirian pada anak-anak, bersamaan dengan munculnya rasa takut (kekuatiran), dalam berbagai bentuk dan intensitasnya yang berbeda-beda. Rasa takut dalam takarannya yang wajar dapat berfungsi sebagai ‘emosi perlindungan’ (protective emotion) bagi anak-anak, yang memungkinkannya mengetahui kapan waktunya meminta perlindungan kepada orang dewasa atau orang tuanya.

Dalam mendorong tumbuhnya kemandirian anak usia dini, orang tua harus sering melatih kemandiriannya. Bentuk-bentuk latihan sederhana yang bisa dilakukan anak adalah bentuk-bentuk kemandirian fisik. Contoh-contoh kemandirian fisik antara lain makan tanpa disuapi, cuci tangan sendiri, makan dan minum sendiri, memakai dan melepas baju tanpa bantuan, BAK dan BAB sendiri, mandi dan menyikat gigi sendiriserta membereskan barang pribadinya.

Latihan kemandirian fisikmulai diberikan kepada anak ketika mereka sudah melalui kegiatan toilet training. Kegiatan toilet traing sangat erat hubungannya dengan kemandirian anak. Setiap tahapan kemandirian harus bisa dilalui anak tahap demi tahap agar tuntas satu persatu.

Pada tulisan sebelumnya sudah dijelaskan tahapan perkembangan anak usia 0-24 bulan. pada usia ini ada beberapa informasi tentang tahapan perkemabangan yang harus dikusai anak. Tahapan perkembangan ini merupakan tahap kemandirian fisik yang secara fitrah harus dikuasai anak dan mulai di jadikan sebuah pembiasaan atau rutinitas.

Berikut tahapan perkembangan usia 2-3 tahun :

Setiap anak memiliki tahapan tumbuh kembang yang berbeda-beda. Proses ini dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari faktor genetik, asupan gizi, dan juga lingkungan. Ada beberapa anak yang mengalami perkembangan bahasa lebih cepat, sehingga kemampuan berbicaranya sudah melebihi anak seusianya. Namun, ada pula anak yang perkembangan motoriknya terjadi lebih cepat, maka ia pun bisa lebih dahulu berguling, duduk, atau berjalan dibandingkan anak lain.

Perkembangan Anak Usia 2 Tahun
Kemampuan motoriknya berkembang pesat, hal ini di tunjukkan dari koordinasi dan keseimbangan tubuhnya yang semakin baik. Anak memiliki kemampuan berlari dengan seimbang. Dia tidak perlu berpegangan saat ingin berlari. Anak juga dapat melempar bola tanpa kehilangan keseimbangan.

Perkembangan kognitifnya ditunjukkan dengan kemampuannya menyebutkan nama-nama anggota keluarga atau menyebutkan nama benda yang selalu digunakan. Kemampuan kognitif didukung kemampuan bahasa yang mengalami kemajuan. Anak usia 2 tahun sudah menguasai kata-kata sederhana mencapai 50 kata. Anak sudah dapat menjawab pertanyaan saat ditanya. Dan anak sudah berlatih mengungkapkan keinginan menggunakan bahasa verbal setidaknya dengan rangkaian 2 kata.

Secara emosi anak usia 2 tahun ditandai dengan kemampuannya mengungkapkan emosi dengan ekspresi tubuh. Minimnya pengetahuan anak dalam mengungkapkan emosinya dengan menggunakan bahasa maka cenderung anak usia ini mengalami tantrum

Anak usia 2 tahun memiliki keinginan meniru orang lain yang sangat tinggi, terutama perilaku orang-orang yang dekat misalnya ibu atau pengasuhnya.

Aktifitas kemandirian fisik pada usia ini antara lain :
1.    Disapih dari penyusuan
2.    Minum menggunakan gelas
3.    Memegang gelas sendiri
4.    Mencuci tangan sendiri
5.    Berlatih makan sendiri
6.    Membiasakan diri untuk toilet training

Perkembangan Anak Usia 3 Tahun

Pada usia 3 tahun kemampuan fisiknya berkembang pesat. Anak dapat menggenggam benda-benda kecil, membuka halaman buku, dan tertarik menyusun balok.

Perkembangan kgnitifnya terlihat dari kemampuan anak memahami sebab akibat misalnya ketika benda terjatuh akan menghasilkan suara, ketika air tumpah makan akan basah. Anak usia ini mulai tertarik mengenal konsep waktu sederhana misalnya “besok kita akan ke rumah nenek”. Konsep nanti atau sekarang sudah bisa di perkirakan oleh anak.

Dalam kemampuan bahasanya anak sudah tertarik menggunakan kata ganti misalnya “aku”, “kamu”, punya

“adik”.

Anak dapat mengungkapkan emosinya secara verbal, hal ini membuat anak lebih nyaman dalam menghadapi situasi yang berbeda, sehingga anak tidak mudah tantrum. Anak juga mulai memahami konsep kepemilikan, contoh anak sudah mengenali barangnya sendiri dan barang orang lain, melalui ciri-ciri tertentu misalnya berdasarkan baunya.

Aktifitas kemandirian fisik pada usia ini antara lain :
1.    Tuntas toilet training
2.    Mampu melepas dan memakai atributnya misalnya topi
3.    Mengambil makan dan minum sendiri
4.    Membereskan mainan sendiri
5.    Berlatih mandi sendiri

Itulah tahapan perkemabangan yang harus diketahui orang tua dan aktifitas kemandirian yang seharusnya dimiliki oleh anak usia 2-3 tahun.
Semoga bermanfaat.
Dirangkum dari beberapa sumber sebagai pengetahuan pribadi dan untuk berbagi bila berkenan.
Jember, 20 Maret 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar