sentra

Sabtu, 07 Maret 2020

Kemandirian anak usia 0-12 bulan


Sebelum kita mengajarkan kemandirian pada anak usia 0-12 bulan ada baiknya kita belajar dulu tentang tahapan perkembangan anak usia 0-12 bulan. Stimulus yang lakukan oleh orang dewasa terutama orang tua dan pengasuh bayi harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak.

ketika bayi baru lahir tidak mungkin kita akan langsung ajarkan kemandirian, namun kita dapat mengenalkannya misal ketika anak butuh Asi kenalkan padanya yang pertama itu sabar katakan pada anak, "tunggu ya sabar dulu". itu untuk melatih kesabarannya. Ketika Asi sudah siap bisa anak bisa diajak bicara misalnya minum pelan-pelan baca doa dan seterusnya.
jadi belajar kemandirian pada awal-awal kelahiran anak adalah dengan cara melatih emosinya terlebih dahulu.

berikut ini adalah beberapa informasi tentang kemandirian anak usia 1-6 bulan

Pada 6 bulan kehidupan pertamanya, bayi sangat tergantung sepenuhnya kepada Ibu atau pengasuhnya. semua kebutuhannya harus dipenuhi oleh Ibu atau pengasuhnya.

Di masa-masa awal, bayi hanya peduli pada pemenuhan kebutuhan utamanya, yakni makanan, kasih sayang, dan perhatian. Di bulan pertama, jika kebutuhannya itu terpenuhi, ia akan memanfaatkan waktu untuk mencoba menguasai beragam kemampuan motorik.



Pada usia 4-5 bulan, bayi mulai sadar bahwa ia adalah individu yang mandiri. Ia akan mulai ingin berkomunikasi, merasa dekat dengan ibu atau pengasuhnya, dan akan memberi respons saat ibu mengajaknya berbicara. untuk melatih kemampuan bahasanya maka pada usia-usia ini anak harus sering diajak bicara. anak akan belajar mandiri sesuai dengan tahapan yang di laluinya.

Usia 7-12 Bulan
Di usia sekitar 7 bulan, anak akan semakin cerdas dan ia sudah mengerti bahwa dirinya adalah individu yang terpisah dengan orang dewasa. Karena itu, ia akan merasa tertekan dan mulai menangis saat ibu meninggalkannya, meskipun itu hanya sebentar.

pada masa-masa ini anak lebih percaya dengan orang-orang yang sudah terbiasa bersamanya, sehingga dia akan mengis apabila ada orang asing atau tidak dikenalnya menyapa.

Lalu bagaimana kita mengenali ciri-ciri anak usia 0-12 bulan ini tertarik untuk melakukan kegiatan kemadirian. berikut adalah beberapa informasi seputar kesiapan kemandirian anak :

1.  Adanya ketertarikan terhadap benda
Anak mulai tertarik melakukan senidri keiatannya misalnya meraih benda yang ada disekitanya, merangkak untuk mendekati benda yang bergerak. 
2. Mulai menolak
Anak mulai menolak terhadap sesuatu misalnya menolak berbagi alat atau mainan yang dipegang.

Selain itu orang tua harus terus memperbarui informasi agar apa yang dilakukan tidak keliru. Setelah kita mengenali ciri-ciri anak yang memiliki ketertarikan terhadap kegiatan kemandirian, maka bagaimana cara orang tua menjarkan kemandirian kepada anak. kemandirian pada anak tidak datang tiba-tiba. Orang tua harus mendampingi, memberikan stimulus dan mengajarkannya. 

Bagaiman cara orang tua mengajarkan kemandirian pada anak

1. Memegang sendiri
Selain untuk melatih kemampuan fisik motorik, memegang biskuit juga untuk melatih kemandirian. pada saat anak-anak makan snack, cobalah untuk memberikan dan suruh anak sendiri yang memegang.

2. Mencari yang hilang
kegiatan ini melatih kemampuan berpikir anak, namun kegiatan ini juga alan membantu anak dalam kemandirian.


3. mengapresiasi keberhasilan anak
Orang tua ataupun pengasuh harus punya kebiasaan positif misalnya suka memuji, lalu apa hubungannya dengan kemandirian. ketika anak berhasil melakukan sesuatu berikan apresiasi pada anak misalnya dengan mengatakan "Alhamdulillah kamu sudah berlatih mandiri,"


4. Lakukan berulang-ulang
ketika anak mulai mencoba melakukan sesuatu, berikan motivasi kepada anak untuk mencobanya lagi.

Anak usia 0-12 bulan masih di dominasi oleh sikapnya yang trial and error, maka berhati-hatilah dalam memberikan pendampingan. Karena pada usia 0-12 bulan rentang usia yang masih menjadikan pengasuh atau orang tua sebagai satu-satunya tumpuan sehingga untuk kemandiri sifatnya uji coba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar