Anak usia 7 tahun lebih banyak menemukan hal-hal baru tentang dirinya sendiri dan
dunia di sekitarnya. Anak sangat
tertarik pada berbagai kejadian sosial yang sedang berkembang di kalangan teman
sekolah atau lingkungannya.
Umumnya,
anak sudah bisa mengenali perasaan bangga dan malu. Hal ini penting agar anak dapat membangun konsep dirinya
dan bagaimana pandangan anak mengenai dirinya. Namun meskipun demikian anak
tetap membutuhkan orang dewasa sebagai bahan pertimbangan bagaimana anak
mengambil keputusan
Ciri-ciri perkembangan anak usai 7 tahun sebagai berikut
:
Tampilan Fisik
- Pandangan terbatas.
- Senang bekerja dengan kepala di atas meja.
- Memegang pensil dengan benar (diujung).
- Dapat menulis dengan rapi-rapi.
- Kadang-kadang tegang dalam menghadapi sesuatu.
- Disiplin dan menerima sebuah keputusan.
- Sering terbawa perasaan sehingga mudah terluka.
Tampilan Sosial
- Suka menyendiri dan tertutup.
- Membutuhkan penguatan terus menerus (aman dan teratur).
- Perasaannya mudah tidak stabil misalnya tiba-tiba marah, sedih, merajuk atau gembira.
- Perasaannya banyak dipengaruhi oleh proses pertemanannya.
- Sangat percaya pada gurunya.
- Sensitif terhadap perasaan orang lain.
- Tiba-tiba suka mengdu.
- Selalu ingin benar karena tidak suka melakukan kesalahan.
- Senang kerapian terutama lingkungannya sendiri.
Tampilan Bahasa
- Menjadi pendengar yang baik.
- Menjadi pembicara yang tepat.
- Suka dialog/ percakapan berpasangan.
- Tertarik mencari arti kosakata yang asing dari pendengarannya.
- Suka membuat catatan kecil.
- Dapat menggunakan simbol untuk komunikasi hariannya.
Tampilan Kognisi
- Suka mengulang pelajaran.
- Butuh akhir kegiatan yang jelas (lengkapi dengan tugas)
- Suka bekerja secara bertahap (sedikit demi sedikit).
- Senang melakukan semua kegiatannya sendiri
- Saat membuat tulisan selalu ingin dihapus karena ingin terlihat sempurna.
- Suka di bacakan buku dan mengerti bahwa buku adalah sumber pengetahuan.
- Ingin menemukan bagaimana suatu benda bekerja.
Dalam mendampingi anak usia 7 tahun harus
memberikan semua informasi yang dibutuhkan secara benar. Saat ini anak sedang
melakukan rekonstruksi sebagai lanjutan dari usia 6 tahun. Orang tua harus jeli
dalam berkomunikasi dengan anak karena pada usia ini, anak semakin
pandai beralasan, memecahkan masalah dan berpikir logis.
Anak usia 7 tahun yang pada umumunya sudah
sekolah dasar, maka kemampuannya dalam mengambil sudut pandang sudah cukup
baik. Anak mulai belajar melihat dari sudt pandang orang lain.
Bantu anak untuk mengenali emosinya,
bagaimana cara menyampaikan perasaannya serta mengenali apa yang dibutuhkan
saat merasakan sesuatu.Dukung anak untuk mengetahui cara mana yang paling sesuai untuk dirinya
sendiri.
Aktifitas fisik yang bisa dilakukan untuk mendukung perkembangan mandiri
anak antara lain :
- Melakukan jadwal rutinitas dengan sekali peringatan.
- Berpartisipasi terhadap pekerjaan rumah sederhana misaknya menyapu atau menata bantal setelah bangun tidur.
- Menyiapkan sendiri barang ayang dibutuhkan saat akan pergi.
- Menata buku dan peralannya sendiri.
- Menyelesaikan masalah pertengkaran sendiri.
Semua aktifitas kemandirian anak tidak akan berjalan dengan sukses
apabila tidak menjadi rutinitas, sehingga mau tidak mau kita akan terus menerus
melakukannya samapai akhirnya terbiasa.
Setelah mengenal tahapan perkembangan anak dari usia 1-7 tahun maka kita
akan punya gambaran apa yang harus dilakukan orang tua dan anak untuk melatih
kemandiriannya. Kemandirian itu tidak bisa instan, harus dilatih dan dibiasakan.
Kemandirian anak harus tuntas sebelum akil baligh karena setelah akil baligh
anak punya tahapan kemandirian yang lain. Apabila kemandirian sebalum akil
baligh tidak tuntas, maka akan berakibat terganggunya tahapan kemndirian yang
harus dia lakukan pada tahapan usia berikutnya.
Semoga bermanfaat
Jember, 24 Maret 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar