Pada dasarnya ketika anak melakukan aktifitas kemandirian, dia sedang
belajar tentang bagaimana cara mengelola emosinya. Anak belajar keluar dari
zona nyamannya, misal ketika anak harus berhenti minum susu menggunakan dot dan
beralih menggunakan gelas, atau ketika makan harus makan sendiri tanpa disuapi.
Latihan-latihan kemandirian ini sejatinya adalah melatih anak mengelola
emosinya, anak berlatih keluar dari zona nyamannya.
Pengelolaan emosi yang sudah terlatih dari kecil akan membantunya mengelola
emosi pada saat dia besar nanti. Mengajarkan anak berperilaku mandiri sejak
usia dini sangat diperlukan karena
kemandirian berkaitan erat dengan karakter dan sikap anak di masa depan.
Keberhasilan anak dalam membangun kemandirian sangat tergantung pada
sikap orang dalam mendampingi anak-anak saat berlatih kemandirian. Orang tua harus
memiliki kesabaran ekstra, karena setiap anak punya tingkat kecepatan berbeda
dalam merespon setiap informasi dan menggunakan informasi tersebut untuk
membangun pengetahuan anak.
Upaya orang tua dalam memberikan informasi kepada anak kegiatan-kegiatan
apa saja yang bisa mereka lakukan sehingga sikap kemandirian anak dapat
terlatih dengan baik. Upaya-upaya tersebut menjadi faktor penentu dari
keberhasilan membangun kemandirian anak sejak dini.
Ingatlah, setiap hal kecil yang dilakukan anak secara mandiri akan
menjadi bekal berharga bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang. Oleh karenanya
setiap keberhasilan yang sudah di capai anak patut diberikan apresiasi. Bagaimana
cara memberikan apresiasi akan kita bahas pada bab selanjutnya.
Setiap upaya yang kita lakukan dalam memberikan kesempatan kepada anak
untuk berlatih kemandirian akan menjadi investasi karakter bagi anak dalam
menjalani peran-peran kehidupannya kelak ketika menjadi manusia dewasa.
Keterlibatan semua pihak dalam membangun kemandirian pada anak usia dini
juga sangat menentukan keberhasilan anak pada saat dewasa nanti. Pihak-pihak
yang erat hubungannya dengan proses kemandirian anak adalah keluarga, sekolah
dan lingkungan sekitar.
1.
Keluarga
Keluarga adalah orang terdekat
dengan anak sehingga menjadi faktor utama dalam perannya membangun kemandirian
anak. Keluarga dalam hal ini orang tua harus serius dalam melakukan rangkaian
kegiatan kemandirian terhadap anak. Interaksi sehari-hari yang di lakukan orang
tua terhadap anak atau terhadap anggota keluarga yang lain, akan menjadi
pelajaran utama bagi anak dalam bersikap kepada orang lain. Figur utama mereka
di rumah adalah orang tua. Apa yang dibiasakan di dalam rumah, akan
menjadi modal pengetahuan, pemahaman dan kebiasaan pada diri anak.
Upaya apa saja
yang bisa dilakukan orang tua di rumah dalam membangun kemandirian anak,
berikut pejelasannya :
a.
Memberikan
kesempatan kepada anak untuk melakukan sendiri.
Ada banyak hal
yang bisa anak lakukan sendiri misalnya membawa barangnya sendiri, merapikan
kamarnya, membereskan alat mainnya, disiplin waktu dan bertanggungjawab.
Membawa barang
sendiri, dalam hal ini terkadang orang tua sering memakai perasaannya, sering tidak tega dengan yang dialami anak sehingga yang terjadi orang tua akan mengambil jalan pintas dengan cara membantunya. bagaimana caranya agar anak mampu melakukan sendiri, maka berikan pendampingan misalnya ketika malam hari anak menyiapkan alat yang akan dibawa pada hari esok, ajak anak menyiapkan tasnya, biasakan membaca barang apa yang harus dibawa besok, supaya isi tas tidak terlalu penuh dan berat. Jika anak sudah terbiasa membawa apa yang seharusnya dibawa, maka mau tidak mau dia akan bertanggungjawab membawa sendiri.
Merapikan kamar, anak yang terbiasa mengelola kamarnya dengan baik maka besarnya kelak tidak sering menyusahkan orang. bagaimana cara mengajarkan pengelolaan kamar antara lain : biasakan semua barang yang ada di kamar ada tempat dan namanya, ajak anak untuk selalu merapikan dan membersihkan baik ruangan maupun benda yang ada di dalam kamar, mengajak anak untuk mengenal kapan sebaiknya di kamar dan sebaiknya tidak hal ini agar anak benar-benar mengenal apa fungsi dari sebuah kamar, kamar itu memiliki privasi sehingga mengajak anak terbiasa meminta ijin ketika akan memasuki kamar siapapun itu sangat penting.
Membereskan alat main, mengajak anak selalu bekerja tuntas akan baik dampaknya bagi anak terutama dalam hal kemndirian. Ajak anak untuk memahami kenapa alat main yang sudah dipakai harus dibereskan kembali. Hal ini bukan sekedar supaya bersih atau rapi, namun lebih kepada bagaimana anak belajar menghargai benda walaupun hanya mainan. katakan kepada mereka bahwa kita harus menyayangi alat main, karena ketika alat main ini rusak kita tidak bisa main lagi. Benda atau alat main butuh disayang dan dihargai juga, supaya tetap berfungsi dengan baik saat kita butuh alat main tersebut.
Disiplin waktu, yaitu membiasakan anak tepat waktu. ketika anak terbiasa tepat waktu secara otomatis menejemen hidupnya akan teratur dan sistematis. contoh kegiatan disiplin waktu misalnya sholat tepat waktu, tidak berlama-lama di kamar mandi, memiliki jadwal rutinitas yang baik. sikap disiplin waktu juga membantu anak untuk tidak sering lupa.
Tanggungjawab, anak yang mandiri akan selalu bertanggungjawab terhadap tuhasnya. Bentuk tanggungjawab yang bisa dilatihkan kepada anak adalah bekerja tuntans, makanan yang sudah diambil harus dihabiskan dst. anak yang terbiasa bertanggungjawab dari kecil ketika dewasa nanti dia akan selalu bertanggungjawab terhadap pilihannya dan selalu siap dengan segala konsekuensinya.
b.
Berikan
pujian atas usahanya
orang tua perlu memberikan pujian terhadap prosesnya bukan pada hasilnya. berikan dukungan terhadap semua usahanya sekecil apapun itu. ketika anak sudah mamu mencoba, mau berusaha, dan mau melakukannya itu sudah sangat luar biasa. Semua butuh perjuangan karena bagi anak-anak apa yang sudah dilakukan dalam aktifitas kemandirian adalah tidak mudah.
Ingatlah, Walaupun pekerjaan mereka lama dan tidak sempurna, namun tetap
berikan pujian atas apa yang telah mereka usahakan. Apresiasi positif
diberikan bukan karena kualitas hasil saja, tetapi juga karena
kesungguhan mereka berusaha.
c. Berikan motivasi untuk mandiri
Orang tua harus terus mendorong anak untuk melakukan berbagai kegiatan positif untuk anak-anak. boleh juga di ceritakan kisah-kisah orang yang berhasil karena melalui proses kemandirian sejak dini.
d. Ajak anak berdiskusi
Mengajak anak berdiskusi tentang apa saja yang sudah dilakukan akan memberikan gambaran kepada anak bahwa setiap yang dilakukan ada konsekuensinya. Setiap pilihan mengandung resiko sehingga dengan berdiskusi dia dapat memutuskan secara mandiri pilihan yang tepat bagi dirinya. ketika dewasa nanti anak akan selalu bertanggungjawab terhadap keputusannya
e. Ajari anak punya kepekaan
ketika anak memiliki kepekaan yang tinggi, hal ini banyak dipengaruhi karena sikap mandiri anak yang sudah tuntas
bersambung
jember, 25 Maret 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar